Notification

×

Iklan

Iklan

Israel Tuntut Rusia Minta Maaf Sebut Adolf Hitler Berdarah Yahudi

Rabu, 04 Mei 2022 | 08.02 WIB Last Updated 2022-05-04T01:02:54Z

Pages/Halaman:
Dapatkan berita terupdate dari SAFAHAD.MY.ID di:
Advertisement
Swipe Up
SAFAHAD - Israel memanggil Duta Besar Rusia pasca-pernyataan Menteri Luar Negeri, Sergey Lavrov yang menyatakan Adolf Hitler mungkin memiliki darah Yahudi. Israel menuntut permintaan maaf dari Rusia.
SAFAHAD - Israel memanggil Duta Besar Rusia pasca-pernyataan Menteri Luar Negeri, Sergey Lavrov yang menyatakan Adolf Hitler mungkin memiliki darah Yahudi. Israel menuntut permintaan maaf dari Rusia.

“Pernyataan Menteri Luar Negeri Lavrov tak dapat dimaafkan dan keterlaluan serta kesalahan sejarah yang mengerikan,” kata Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid di Twitter, seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (3/5/2022).

Dia mengatakan, orang-orang Yahudi tidak membunuh kaumnya sendiri dalam Holocaust. Tingkat rasisme terendah terhadap orang Yahudi adalah menuduh orang Yahudi sendiri sebagai antisemitisme.

Maka dari itu, Lapid mengatakan Israel meminta agar Rusia meminta maaf. Duta Besar Rusia dipanggil "untuk pembicaraan yang sulit."

Pejabat Israel lainnya juga menyatakan kemarahan atas komentar Lavrov. Salah satunya, Perdana Menteri Naftali Bennett. Dia menuduh diplomat top Rusia itu menggunakan Holocaust sebagai alat politik.

Museum Holocaust Yad Vashem di Yerusalem juga mencela kata-kata Lavrov sebagai sesuatu yang salah dan berbahaya. Moskow sendiri belum mengomentari masalah ini.
Sebelumnya, berbicara kepada perusahaan media Italia Mediaset pada Minggu (1/5/2022), Lavrov mengkonfirmasi, salah satu tujuan kampanye militer Rusia di Ukraina adalah “denazifikasi” negara tersebut. Seorang reporter menyebutkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah orang Yahudi.

“Saya bisa saja salah, tetapi Hitler juga memiliki darah Yahudi di dalam dirinya. Ini sama sekali tidak berarti apa-apa. Orang-orang Yahudi yang bijaksana mengatakan bahwa anti-Semit yang paling bersemangat biasanya adalah orang-orang Yahudi. Setiap keluarga memiliki kambing hitam, seperti yang sering kami katakan,” jawab Lavrov.

Sebelumnya dalam wawancara, Menteri Luar Negeri Rusia itu menunjuk ke Batalion Azov Ukraina, yang anggotanya termasuk orang-orang dengan pandangan nasionalis dan Nazi secara terbuka.

Dia mengatakan pejuang yang ditangkap dari Azov dan unit lain menampilkan simbol Nazi di seragam mereka dan memiliki tato swastika. "Mereka membaca dan mempromosikan 'Mein Kampf' secara terbuka," tambah Lavrov, merujuk pada buku karya Hitler.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia bulan lalu memanggil duta besar Israel atas komentar "anti-Rusia" Lapid terkait tindakan Moskow di Ukraina.[SRC]

×
Latest Update Update
CLOSE