Notification

×

Iklan

Iklan

Gejala Empty Sella Syndrome, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sabtu, 23 Juli 2022 | 09.17 WIB Last Updated 2022-07-23T02:18:35Z

Pages/Halaman:
Dapatkan berita terupdate dari SAFAHAD.MY.ID di:
Advertisement
Swipe Up
SAFAHAD - Empty sella syndrome (ESS) adalah gangguan kesehatan langka yang berkaitan dengan sella tursika. Seseorang yang mengalami kondisi ini akan merasakan sakit kepala hebat dan pandangan mata yang kabur. Umumnya, empty sella syndrom bisa terjadi akibat cacat lahir hingga trauma pada kepala.
Ilustrasi sakit kepala. ©Shutterstock.com/Lucky Business
SAFAHAD - Empty sella syndrome (ESS) adalah gangguan kesehatan langka yang berkaitan dengan sella tursika. Seseorang yang mengalami kondisi ini akan merasakan sakit kepala hebat dan pandangan mata yang kabur. Umumnya, empty sella syndrom bisa terjadi akibat cacat lahir hingga trauma pada kepala.

Melansir dari Healthline, empty sella syndrom adalah kelaianan langka yang berkaitan dengan salah satu tulang tengkorak, yaitu sella tursika. Bagian tulang tengkorak ini merupakan lekukan pada tulang sphenoid yang melindungi kelenjar pituitari.

Empty sella syndrome sendiri bukanlah suatu kondisi yang bisa mengancam nyawa. Namun, jika kondisi ini tidak segera diatasi, dapat meningkatkan risiko penyakit kronis lainnya dalam tubuh.

Lantas, apa sebenarnya empty sella syndrome dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya yang Merdeka.com lansir dari Healthline:

Mengenal Empty Sella Syndrome
Sebagaimana kita tahu, empty sella syndrom adalah gangguan yang berkaitan dengan salah satu tulang tengkorak. Seseorang yang mengalami kondisi ini, bagian sella tursika terlihat kosong. Kondisi ini disebabkan kelenjar pitutari menyusut atau menjadi lebih kecil karena sella tursika terisi sebagian atau seluruhnya oleh cairan serebrospinal.

Secara umum, empty sella syndrom dibagi menjadi dua jenis, yaitu ESS primer dan ESS sekunder. ESS primer sendiri merupakan gangguan yang bisa menyebabkan pengidapnya mengalami sobekan kecil pada membran sejak mereka lahir. Akibatnya, kondisi ini membuat cairan sereborspinal bocor ke dalam sella tursika.

Sementara itu, ESS sekunder bisa terjadi karena beberapa hal, seperti trauma kepala, infeksi parah, mengalami tumor hipofisis, dan lainnya. Gangguan ini jika tidak segara diatasi bisa meningkatkan risiko penyakit kronis dalam tubuh.
Gejala Empty Sella Syndrome
Empty sella syndrome adalah penyakit langka yang biasa dialami kaum perempuan. Namun, penyakit ini tidak menutup kemungkinan juga bisa dialami oleh pria. Umumnya, penyakit ini akan menyerang mereka yang memiliki obesitas, tekanan darah tinggi, dan dialami orang dewasa.

Seseorang yang mengalami empty sella syndrome biasanya akan mengalami beberapa gejala, seperti mata kering, penglihatan kabur, dan pembengkakan pada area mata. Pengidap penyakit ini juga rentan mengalami kemunculan cairan dari tulang belakang melalui hidung. Selain itu, ada beberapa gejala empty sella syndrome lainnya, antara lain:

• Mengalami tekanan darah tinggi
• Merasakan lelah yang begitu hebat
• Impoten pada pengidap laki-laki
• Gangguan mensturasi pada wanita
• Sakit kepala hebat
• Ketidaksuburan

Itulah beberapa gejala umum yang biasa dirasakan oleh penderita empty sella syndrome. Kendati demikian, setiap orang bisa mengalami gejala yang berbeda-beda atau tergantung dengan tingkat keparahan yang dialami.

Apabila Anda mengalami beberapa gejala empty sella syndrome, ada baiknya langsung periksa ke dokter. Nantinya, dokter akan melakukan tindakan pengobatan yang sesuai.
Penyebab Empty Sella Syndrom
Seseorang yang mengalami empty sella syndrom biasanya akan merasakan sakit kepala yang hebat. Hal ini bisa terjadi karena terjadi peningkatan tekanan di otak. Selain itu, pengidap ini juga ditandai dengan pembengkakan saraf optik di mata dan masalah penglihatan lainnya.

Penyebab empty sella syndrom sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, orang yang mengalami empty sella syndrom biasanya disebabkan oleh tekanan darah tinggi, obesitas, dan faktor keturunan. Selain itu, ada beberapa penyebab empty sella syndrom lainnya, antara lain:
• Infeksi
• Trauma di kepala
• Gangguan otak atau kelenjar pituitari
• Tumor hipofisis
• Hipertensi
• Obestitas

Cara Mengatasi Empty Sella Syndrom
Ada beberapa cara mengatasi empty sella syndrom, salah satunya dengan CT scan. Ini merupakan tes menggunakan sinar-X dan komputer untuk melihat kondisi di dalam tubuh pengidap. Dengan melakukan tes ini, nantinya dokter akan mengetahui kondisi di dalam tubuh dan memberi penanganan sesuai penyakit yang diderita.

Selain itu, empty sella syndrom juga bisa diatasi dengan operasi. Cara ini bisa dilakukan oleh mereka yang mengalami kebocoran pada cairan tulang belakang di bagian hidungnya. Tentu saja, operasi ini bisa dilakukan sebelum tersebut terjadi agar tidak kejadian.

Terlepas dari itu, menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat dan olah raga secara teratur, berperan penting untuk menurunkan risiko empty sella syndrom. Dengan begitu, tubuh Anda akan jauh lebih sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit kronis.

Lihat Artikel Tentang Kesehatan Lainnya DISINI
Kontributor: Abdul Hamid
Sumber: merdeka
×
Latest Update Update
CLOSE