Notification

×

Iklan

Iklan

Perjalanan Sejarah Cacar Monyet Dari Afrika Hingga Mendunia

Senin, 25 Juli 2022 | 02.54 WIB Last Updated 2022-07-24T19:54:17Z

Pages/Halaman:
Dapatkan berita terupdate dari SAFAHAD.MY.ID di:
Advertisement
Swipe Up
SAFAHAD - Infeksi Cacar Monyet atau Monkey pox mulai melonjak di seluruh dunia. Terbaru WHO telah menetapkannya menjadi Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan global.
ilustrasi Cacar Monyet/Net
SAFAHAD - Infeksi Cacar Monyet atau Monkey pox mulai melonjak di seluruh dunia. Terbaru WHO telah menetapkannya menjadi Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan global.

Penyakit ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru. Sudah muncul sejak tahun 1970-an dan akhirnya belakangan ini mulai mendunia, berikut rangkumannya dari AFP, Minggu (24/7/2022):

1970: Kasus Pertama Pada Manusia
Kasus pertama pada manusia teridentifikasi tahun 1970 di Zaire, yang sekarang adalah Republik Demokratik Kongo. Yakni ditemukan pada anak laki-laki berusia 9 tahun.

Cacar monyet menjadi endemik di wilayah Afrika Tengah dan Barat, 11 negara melaporkan menemukan kasus itu. Virus itu ditularkan lewat kontak dekat dengan hewan terinfeksi yang kebanyakan pengerat atau berasal dari manusia.

2003: Wabah Pertama di Luar Afrika
Saat itu penyakit cacar monyet ditemukan di luar Afrika yaitu Amerika Serikat (AS). Diyakini berasal dari hewan pengerat yang diimpor ke negara itu dari Ghana, menginfeksi anjing padang rumput.

Kala itu Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS melaporkan 87 kasus. Namun tidak ditemukan kasus meninggal akibat penyakit ini.
2017: Epidemi di Nigeria
Cacar monyet menjadi epidemi di Nigeria tahun 2017 dengan 200 kasus yang dikonfirmasi. WHO mencatat kasus meninggal di negara itu sekitar 3%.

Selama lima tahun kasus dilaporkan berasal dari Nigeria di sejumlah negara dunia khususnya Inggris, Israel, Singapura, dan AS.

Mei 2022: Lonjakan Kasus di Luar Afrika
Sejumlah kasus terdeteksi pada orang-orang yang tidak memiliki hubungan dengan perjalanan ke Afrika. Sebagian besar yang terdampak adalah gay dan Eropa jadi pusat wabah terbaru.

Pada 20 Mei, Inggris mencatat 20 kasus dan sebagian besar adalah pria gay. WHO, di tanggal yang sama, melaporkan 80 kasus di seluruh dunia termasuk Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Portugal, Spanyol, dan Swedia.

Akhir Mei: Vaksinasi Dimulai
Pada 23 Mei, AS bersiap memberikan vaksin yang efektif untuk melawan cacar monyet pada mereka yang melakukan kontak dekat dengan pasien. Berselang tiga hari, Uni Eropa mengatakan memusatkan pembelian vaksin.

Juni: Lebih dari 1.000 Kasus
kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa lebih dari 1.000 kasus cacar monyet pada awal bulan lalu. Terdapa di 29 negara di mana virus biasanya tidak ada.

Pada 21 Juni, Inggris berencana menawarkan vaksin pada pria gay dan biseksual dengan banyak pasangan seksual. Para ahli WHO, pada 23 Juni membahas ancaman penyakit dan memutuskan bukan sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global.
Juli: 14 Ribu Kasus & 70 Negara
Pada 8 Juli, otoritas kesehatan di Perancis meluncurkan suntikan pre-emptive untuk orang yang dianggap berisiko termasuk gay, transgender, dan pekerja seks. Pada 14 Juli, CDC AS melaporkan 11 ribu kasus dikonfirmasi di sekitar 60 negara di mana biasanya tidak ditemukan, sebagian besar berasal dari Eropa, AS, dan Kanada.

Sementara di New York, jumlah kasusnya berlipat ganda hanya dalam waktu kurang dari seminggu menjadi beberapa ratus. Pada 20 Juli, Tedros mengumumkan hampir 14 ribu kasus terkonfirmasi dari lebih 70 negara. Dia juga mengatakan terdapat lima kematian yang seluruhnya terjadi di Afrika.

Tanggal 21 Juli WHO melakukan pertemuan untuk apakah akan mendeklarasikan status penyakit itu dengan darurat kesehatan global. Hari Sabtu kemarin, akhirnya Tedrod mengumumkan cacar monyet sebagai PHEIC atau darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Lihat Artikel Tentang Kesehatan Lainnya DISINI
Kontributor: Abdul Hamid
×
Latest Update Update
CLOSE