Notification

×

Iklan

Iklan

Komedian Aly Akbar Akui Banyak Perubahan di Era Jokowi: Contohnya Momogi, Berubah Makin Kecil

Minggu, 09 Oktober 2022 | 20.42 WIB Last Updated 2022-10-09T15:43:02Z

Pages/Halaman:
Dapatkan berita terupdate dari SAFAHAD.MY.ID di:
Advertisement
Swipe Up
SAFAHAD - Kocak tapi mengena. Begitulah ungkapan dari komedian Aly Akbar saat tampil di Somasi Deddy Corbuzier yang tayang Minggu (9/10/2022).
Komedian Aly Akbar Akui Banyak Perubahan di Era Jokowi: Contohnya Momogi, Berubah Makin Kecil (Tangkapan Layar)
SAFAHAD - Kocak tapi mengena. Begitulah ungkapan dari komedian Aly Akbar saat tampil di Somasi Deddy Corbuzier yang tayang Minggu (9/10/2022).

Pasalnya, saat Aly Akbar menyindir berbagai perubahan era pemerintahan Jokowi, Ia malah mencontohkan perubahan ukuran cemilan Momogi yang semakin mengecil.

"Selama ini kan komika-komika yang tampil di somasi selalu bahas politik. Jadi okelah saya juga akan bahas politik. Menurut saya, dimasa pemerintahan pak Jokowi banyak di sekitar kita yang banyak berubah. Teman-teman tahu momogi? Kini makin kecil bang," ujarnya yang langsung disambut tawa UUs dan Dedy.

Padahal kata Aly, sebelumnya pada era SBY, Momogi hadir cukup besar dan bisa 4 gigitan. "Lah ukuran momogi sekarang, sekali gigit habis," bebernya

Materi Aly Akbar ini, sebelumnya juga diributkan netizen yang protes. Karena makanan ringan atau camilan merek Momogi saat ini ukurannya makin mengecil atau makin ciut.

Padahal ketika pertama kali dilempar ke pasaran, camilan masih berukuran besar. Saat ini, Momogi berat bersihnya hanya tercatat 5 gram. Harganya Rp500 per bungkusnya, sangat terjangkau untuk anak-anak.

Selanjutnya, pada awal tahun 2000an berat bersih makanan ringan Momogi berada di 14 gram
Dari berbagai sumber, pada awal tahun 2000an berat bersih makanan ringan Momogi berada di 14 gram. Kemudian, wafer Top varian black in white dengan berat bersih 9 gram dan harga Rp 500 per bungkus. Tapi Top varian black n white memang memiliki beberapa ukuran yaitu 9 gram dan 13 gram.

Ternyata ada alasannya lho di balik menciutnya camilan ini. Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menjelaskan menciutnya ukuran produk terjadi karena produsen berupaya untuk menyesuaikan dengan masyarakat.

Hal ini karena daya beli masyarakat yang berubah bahkan lebih rendah. Nah daya beli masyarakat adalah kemampuan masyarakat atau konsumen untuk membeli barang yang dibutuhkan. Termasuk kemampuan untuk membeli camilan atau makanan ringan yang ada sekarang.

"Ukurannya memang beda, kalau dulu misalnya sekian gram. Sekarang dikurangi beberapa gram. Sekali lagi memang karena menyesuaikan kondisi daya beli masyarakat," ujar Piter, Jumat (21/1/2022).

Selain itu menciutnya ukuran camilan ini sebagai strategi perusahaan yang dinamakan downsizing. Direktur Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan jika memang banyak produsen yang berupaya menyesuaikan daya beli.

Menurut Bhima strategi downsizing ini makin marak dilakukan karena kondisi ekonomi sedang lesu. Lalu cara mempertahankan marketshare ini adalah dengan mengecilkan ukuran produk dan harga tidak dinaikkan.

Selanjutnya, Video Komedian Aly Akbar
"Inflasi juga menjadi salah satu faktor utama, terutama inflasi dari sisi penawaran. Harga bahan baku seperti minyak goreng atau gandum naik maka efeknya juga ke biaya produksi," jelas Bhima.

Belum lagi ditambah dengan biaya transportasi yang makin mahal, ini menjadi faktor krusial untuk mengecilkan ukuran produk. "Tahun 2022 inflasi diperkirakan menembus 4% lebih dan ini juga menjadi pertimbangan produsen makanan ringan untuk mengeluarkan varian produk yang lebih kecil," jelasnya.

Kontributor: Abdul Hamid
Sumber: GoNews
×
Latest Update Update
CLOSE